Pensiunan PT Chevron Pacific Indonesia. Menjadi Pemerhati aspal Buton sejak 2005.
Aspal Buton: yang Muda Bergerak, yang Tua Memberi Arah
Minggu, 22 Desember 2024 06:25 WIB
Aspal Buton itu adalah harapan untuk rakyat Indonesia bisa hidup lebih makmur dan sejahtera. Dan sebab itu, kita harus memperjuangkannya bersama-sama. Apapun taruhannya.
***
Baru-baru ini penulis menerima sebuah konten video tiktok yang berdurasi 2 menit, melalui whatsapp kiriman dari seorang teman. Dalam video tersebut tampak seorang anak muda, berusia sekitar 40 tahunan, berbadan tegap dan gagah, sedang berjalan di atas jalan yang sedang tergenang air, sehingga ia harus melipat celana pangjangnya sampai di atas betisnya. Dengan lantang dia berkata bahwa jalan dimana ia sedang berdiri, adalah jalan yang menghubungkan antara Kabupaten Konawe Selatan dengan Kabupaten Muna, di Sulawesi Tenggara.
Pemuda yang mengaku bernama La Ode Umar Bonte itu adalah seorang anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI. Dia menunjukkan di sebelah kiri jalan yang rusak berat tersebut, terdapat sebuah bangunan Sekolah SD-SMP Negeri Satu Atap 5 Konawe Selatan.
Pemuda La Ode Umar Bonte menyampaikan aspirasinya dengan nada tinggi dan bergelora, ditujukan khusus kepada Bapak Presiden RI, bahwa Sulawesi Tenggara memiliki sumber daya aspal alam yang terbesar di dunia. Tetapi mirisnya, kondisi jalan-jalannya seperti kubangan sapi. Jalannya rusak parah, tidak beraspal, berlubang-lubang, dan tergenang air.
La Ode Umar Bonte meminta kepada Bapak Presiden RI, jangan lagi kita mengimpor aspal. Mohon stop impor aspal. Karena apabila kita mau mengolah aspal kita sendiri, maka tidak akan ada jalan-jalan seperti kubangan sapi di negeri ini lagi.
Betapa sedihnya hati La Ode Umar Bonte, karena Sulawesi Tenggara memiliki potensi aspal Buton yang besar, tetapi jalan-jalannya sangat memprihatinkan. Seharusnya negara bersyukur kepada Sulawesi Tenggara, karena Sulawesi Tenggara memiliki potensi aspal alam yang melimpah.
La Ode Umar Bonte menambahkan bahwa negara Indonesia adalah negara yang besar dan kuat. Mengapa kita masih harus mengimpor aspal? Ia memohon kepada Bapak Presiden RI untuk memproduksi aspal Buton sendiri. Dan ia mempertanyakan, mengapa selama ini Indonesia harus terus mengimpor aspal? Ia berupaya untuk meyakinkan Bapak Presiden RI bahwa dengan menggunakan aspal Buton, kita pasti akan mampu mengaspal semua jalan di seluruh wilayah Indonesia.
Pemuda yang gagah berani ini mengakhiri konten videonya dengan memelas dan memohon dengan membungkukkan badannya, seolah-olah Bapak Presiden RI sedang berada tepat di hadapannya, dan sedang menyaksikan secara langsung apa yang ia ucapkan..
Penulis merasa terkejut dan bercampur senang menonton video tersebut. Terkejut, karena baru kali ini penulis melihat ada seorang anak muda Sulawesi Tenggara yang gagah berani, dan secara terbuka mau memperjuangkan nasib aspal Buton.
Penulis sudah menjadi pemerhati aspal Buton selama 20 tahun. Dan selama ini penulis belum pernah tahu, ada seorang pemuda Sulawesi Tenggara yang berani memperjuangkan aspal Buton seperti La Ode Umar Bonte. Dia adalah anggota DPD RI. Tentu saja dia mempunyai tugas dan kewajiban untuk mensejahterakan rakyat Sulawesi Tenggara, khususnya rakyat Buton.
Penulis merasa senang, karena sekarang penulis tidak berjuang sendirian. Sekarang sudah ada seorang anak muda yang bangkit dari kegelisahannya untuk turut memperjuangkan nasib aspal Buton. Dan mudah-mudahan hal ini adalah awal yang bagus dan positip. Karena setelah menonton konten video tiktok yang dibuat oleh La Ode Umar Bonte ini, maka kemungkinan besar akan menginspirasi dan memotivasi anak-anak muda lainnya, tidak saja di daerah Sulawesi Tenggara, tetapi juga di seluruh Indonesia.
Masalah aspal Buton sejatinya bukan masalah rakyat Sulawesi Tenggara saja. Tetapi sejatinya masalah aspal Buton adalah masalah ketidakadilan. Sekali lagi: masalah ketidakadilan. Jadi masalah aspal Buton adalah masalah dari setiap orang di dunia ini yang merasakan bahwa aspal Buton selama ini telah diperlakukan dengan tidak adil oleh pemerintah. Keadilan adalah bahasa universal yang dapat dibahami oleh setiap insan di dunia.
Pemuda La Ode Umar Bonte sudah berani melangkah keluar dari zona nyamannya dan masuk ke dalam rimba dunia maya, dimana banyak orang lain yang bisa melihat dan mendengar mengenai isi pikiran kita, tetapi kita tidak bisa mendengar dan melihat isi pikiran mereka.
Getaran-getaran emosi dan pikiran kita sekarang sedang bertebaran memenuhi seluruh dimensi cakrawala. Dan mereka yang memiliki getaran dan emosi yang mirip akan mampu saling beresonansi untuk menciptakan getaran dan emosi yang jauh lebih kuat lagi. Dengan berjalannya waktu, maka hukum ketertarikan ini akan berlangsung terus-menerus sehingga pada suatu saat nanti akan mampu mewujudkan hasrat dari sebuah mimpi menjadi kenyataan.
Setelah konten video tiktok yang viral mengenai permohonan seorang pemuda Sulawesi Tenggara kepada presiden RI untuk stop impor aspal, dan Indonesia harus segera swasembada aspal, apa tindaklanjut kita berikutnya? Apakah akan berhenti sampai di sini saja? Atau akan ada pemuda dan pemudi lainnya yang akan turut tertantang untuk berani membuat konten video tiktok untuk memviralkan ketidakadilan terhadap aspal Buton?.
Pemerintah telah membuat blunder dengan kebijakan impor aspalnya. Oleh karena itu, kita harus mengingatkannya, agar pemerintah mulai sadar. Dan mau segera kembali ke jalan yang lurus dan benar, yaitu memanfaatkan aspal Buton.
Penulis yang sudah tua ini merasa bangga dan bahagia, karena sekarang sudah muncul generasi muda yang mulai sadar bahwa meskipun langit harus runtuh, keadilan tetap harus diperjuangkan. Mereka terpanggil oleh zamannya bahwa masa depan adalah milik mereka. Aspal Buton adalah milik mereka. Dan oleh karena itu harus diperjuangkan dengan penuh keyakinan dan percaya diri. Dan juga dengan harga diri.
La Ode Umar Bonte, penulis berpesan kepada ananda: “Sekali layar terkembang, pantang surut ke belakang”. Peribahasa ini diambil dari kehidupan nelayan. Maksud sebenarnya adalah: “Lebih memilih tenggelam di lautan daripada harus kembali ke pantai tanpa hasil”. Apabila sudah diambil keputusan untuk mewujudkan swasembada aspal, maka keputusan itu harus dilaksanakan tanpa ada rasa ragu sedikitpun, walaupun itu harus menghadapi segala kendala yang menghadang.
Konten video tiktok ananda telah ditonton oleh jutaan orang Indonesia, tetapi penulis yakin bahwa pak Prabowo, presiden RI, pasti belum melihatnya. Oleh karena itu, teruslah membuat konten video tiktok untuk memperjuangkan nasib aspal Buton, sama seperti yang penulis lakukan.
Penulis menulis tulisan-tulisan yang entah sudah berapa banyaknya untuk memperjuangkan nasib aspal Buton, dengan harapan pada suatu saat nanti, entah kapan, pak Prabowo akan membacanya. Yang paling penting, jangan pernah lelah mencintai aspal Buton. Karena aspal Buton itu adalah harapan untuk rakyat Indonesia bisa hidup lebih makmur dan sejahtera. Dan sebab itu, kita harus memperjuangkannya bersama-sama. Apapun taruhannya.

Pemerhati Aspal Buton
6 Pengikut
Baca Juga
Artikel Terpopuler